Tumpak Sewu, Destinasi Wisata Air Terjun Spektakuler di Kaki Gunung Semeru

Lumajang, Jawa Timur — Air Terjun Tumpak Sewu, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, terus menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Dijuluki sebagai “Niagara-nya Indonesia”, air terjun ini dikenal dengan keindahan alirannya yang menyerupai tirai seribu, menjadikannya salah satu destinasi wisata alam terbaik di Jawa Timur.

Tumpak Sewu, dalam bahasa Jawa berarti “seribu air terjun”, mengacu pada banyaknya sumber aliran air yang mengucur dari tebing melingkar setinggi sekitar 120 meter. Lokasinya berada di lereng selatan Gunung Semeru dan dialiri oleh Sungai Glidik yang berhulu langsung dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Pengunjung dapat menikmati panorama Tumpak Sewu dari gardu pandang yang terletak di sisi atas, menyuguhkan pemandangan menyeluruh dari ketinggian. Bagi wisatawan yang gemar bertualang, tersedia jalur trekking menuju dasar air terjun melalui medan curam dan licin, yang dilengkapi tangga bambu dan tali pengaman. Perjalanan menantang ini terbayar lunas dengan pemandangan megah dari kaki air terjun yang dikelilingi tebing hijau nan eksotis.

Tak jauh dari lokasi utama, terdapat Goa Tetes — sebuah gua alami dengan aliran air yang mengalir melalui dinding-dindingnya. Kombinasi kedua objek ini menambah daya tarik wisata di kawasan Tumpak Sewu.

Untuk mencapai Tumpak Sewu, wisatawan dapat menempuh perjalanan darat selama sekitar 2–3 jam dari Kota Malang maupun Lumajang. Infrastruktur jalan ke lokasi wisata terus ditingkatkan, dan area parkir, warung makan, toilet umum, serta pusat informasi telah disediakan oleh pengelola.

Harga tiket masuk ke kawasan wisata ini berkisar antara Rp10.000–Rp20.000 per orang, tergantung pada titik masuk yang dipilih, baik dari sisi Lumajang maupun Malang.

Seiring meningkatnya jumlah kunjungan, pemerintah daerah bersama TNI–Polri aktif menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya saat musim liburan dan akhir pekan. Pengunjung juga diimbau untuk tidak turun ke dasar air terjun setelah pukul 15.00 WIB, guna menghindari potensi banjir lahar atau peningkatan debit air secara tiba-tiba.

Beberapa waktu lalu, sempat beredar video viral mengenai banjir lahar dingin yang terjadi di kawasan ini. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, pihak pengelola menekankan pentingnya kewaspadaan dan ketaatan terhadap rambu-rambu keselamatan yang telah disediakan.

Air Terjun Tumpak Sewu tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang luar biasa, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Usaha homestay, jasa pemandu wisata, kuliner lokal, serta pengrajin suvenir turut merasakan manfaat dari geliat pariwisata ini.

Pemerintah Kabupaten Lumajang juga telah menetapkan kawasan Tumpak Sewu sebagai prioritas pengembangan wisata berbasis alam dan konservasi, dengan menekankan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Sebagai ikon wisata alam Jawa Timur, Tumpak Sewu adalah perpaduan antara keindahan alam, tantangan petualangan, dan potensi ekonomi lokal. Dengan manajemen yang semakin baik dan kesadaran pengunjung terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam, destinasi ini diharapkan akan terus berkembang sebagai salah satu keajaiban alam Indonesia yang mendunia.


Redaksi:
Untuk informasi lebih lanjut atau permintaan liputan wisata, hubungi redaksi di jrpionir01@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *